Sesimpel Ini Memahami Gejala “Life Inflation”

Ilustrasi Life Inflation

Pernah gak sih kamu,  ketika baru saja mendapat penghasilan di awal atau di akhir bulan bawaannya pangen beli ini, beli itu? Atau kamu  mungkin pernah dengar pernyataan “Mumpung baru gajian, boleh dong belanja-belanja”. Nah, hal ini sebenarnya salah satu gejala yang menjurus kepada gaya hidup yang namanya Life Inflation. Adalah suatu kondisi ketika pengeluaran atau biaya akan semakin meningkat seiring dengan bertambahnya pendapatan. Trus, masalahnya apa kalo kita nerapin gaya hidup ini?

Masalah dari Life Inflation Apa?

Dalam waktu yang pendek, Life Inflation memang tidak menimbulkan permasalahan dari sisi keuangan personal karena pada dasarnya “pengeluaran” pada waktu itu masih imbang dengan pendapatan yang kau terima. Akan tetapi, ketika kamu amati dalam waktu yang lama, gaya hidup ini memberikan dampak negatif berupa keterbatasan dalam membangun prospek keuangan jangka panjang. Gaya hidup ini menyebabkan pendapatan yang kamu terima hanya sebatas “membayar tagihan atau biaya tagihan” pada saat itu. Tabungan, investasi, simpanan, dan berbagai bentuk usaha agar “ada biaya” di masa depan ketika life inflation kamu terapkan, maka tidak efisien. Seringkali pelaku dari life inflation lupa untuk menyimpan sebagian dari pendapatan mereka untuk masa depan karena peningkatan pendapatan mereka sejalan dengan peningkatan pengeluaran mereka.

Cara Mengatasinya?

Trus, cara mengatasinya bagaimana? Life inflation seringkali menjadi jalan untuk menjadi “lebih bahagia”. Dengan peningkatan pengeluaran mereka seperti barang-barang tambahan, jasa tambahan yang kamu beli sering membuat para pelaku life inflation menjadi lebih bahagia padahal kebanyakan belum pasti. Untuk itu, mengalihkan biaya untuk barang atau jasa “tambahan” tersebut sebagai simpanan untuk masa depan menjadi lebih “terjamin” karena biaya-biaya tidak terduga yang mungkin terjadi di masa depan bisa kamu tutupi dengan dana simpanan ini. Untuk menerapkan hal tersebut, bisa kamu terapkan beberapa strategi diantaranya :

  1. Menghitung besar perubahan dari pendapatan bersih yang kamu miliki dan bagaimana dampak dari jumlah peningkatan ini.
  2. Menentukan mana yang lebih baik bagi jumlah pendapatan yang meningkat, kamu gunakan untuk hal – hal tambahan atau menginvestasikannya.
  3. Melakukan peningkatan pembiayaan secara bertahap, dengan demikian menghindari jumlah uang yang tersedia habis.
  4. Evaluasi kebutuhan yang benar-benar penting serta kesanggupan dari anggaran atau budget untuk membiayai hal tersebut.

Nah, demikian sobat beberapa hal yang perlu diketahui mengenai gejala ini dan cara mengatasinya. Walaupun demikian, peningkatan pendapatan juga tidaklah selalu muncul karena peningkatan pendapatan. Peningkatan pengeluaran juga perlu diingat bisa terjadi secara alami karena perubahan gaya hidup, karir, dsb diluar dari hal-hal yang diatas. Kesimpulannya adalah tetap sisihkan uang pendapatan apalagi peningkatannya untuk hal-hal penting kemudian hari.

Sumber :   

https://www.investopedia.com/articles/personal-finance/111813/five-rules-improve-your-financial-health.asp

https://www.investopedia.com/terms/l/lifestyle-inflation.asp

https://cleartax.in/g/terms/lifestyle-inflation

Penulis:

Kategori: Lain-Lain

Join the Conversation

5 Comments

  1. This article is a gem! The insights provided are very valuable. For additional information, check out: DISCOVER MORE. Looking forward to the discussion!

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Link berhasil disalin