Sesimpel Ini Intip Pelanggaran Financial Fair Play Man. City

Seperti kita tahu, Klub sepakbola Man. City berada di Liga Utama Inggris. Terhitung sejak 6 Feb 2023, Liga Utama Inggris telah memberi dakwaan sebanyak 113 butir dugaan pelanggaran Financial Fair Play yang telah di usut selama 4 tahun belakangan ini. Di artikel ini, kita bakal bahas dugaan pelanggaran financial fair play Man. City.

Singkatnya, Financial Fair Play adalah aturan yang mengawasi keuangan para klub sepakbola yang berada di bawah naungan UEFA (Asosiasi Sepak Bola Eropa) dan juga para Liga Utama Sepakbola masing-masing, dalam hal ini Premier League (Inggris).

Dugaan Pelanggaran Financial Fair Play Man. City

Lalu, apa saja sih yang dugaan pelanggaran Man. City ini dari tempo 2009 hingga 2018 terhadap Liga Utama Inggris?

  • 75 butir dugaan pelanggaran tidak akuratnya informasi keuangan
  • 8 butir dugaan pelanggaran tidak akuratnya informasi renumerasi manajer
  • 30 butir dugaan pelanggaran tidak kooperatifnya klub kepada pihak liga dalam penyediaan berbagai dokumen pendukung

Eits, kita ga akan bahas terlalu dalam ya di berbagai dokumen pelaporannya. Yang jelas, bagi para awam dan pecinta bola pasti tahu kan aliran dana mereka itu besar tiap tahunnya? Hal ini jelas tercermin dari aktivitas mereka merekrut pemain / menjual pemain berdasarkan klausul kontrak. Nih lihat total ‘belanja’ pemain Man. City dari 2009 – 2018 saja :

Itulah tahun-tahun yang di anggap memiliki dugaan pelanggaran, tapi data ini hanya sebagai gambaran betapa besarnya aliran dana klub sepakbola ya dan wajib banget di awasi!

Apa yang Di lakukan Man. City Setelah Tuduhan Pelanggaran Ini?

Dengan adanya dakwaan ini apakah Man. City hanya diam-diam saja menerima? Oh tentu saja tidak dong! Pihak Man. City di kabarkan telah menyewa jasa pengacara kondang, yakni Lord Pannick! Bayarannya juga bikin ‘panik’ yang baca, mau tahu berapa?

Bayaran Lord Pannick di ketahui sekitar £5.000 per jam. Tapi, di ketahui juga kalau ia mematok bayaran lebih tinggi pada kasus ini sebesar 2x lipat menjadi £10.000 per jam. Andai kata Lord Pannick bekerja 8 jam selama 5 hari untuk kasus ini :

Bayaran sebesar £400.000 per minggu ini sama dengan gaji pemain bintang Man. City, yakni Kevin De Bruyne

Alasan Man. City menggunakan jasa dari Lord Pannick adalah, orang yang sama itu pernah meloloskan Man. City dari larangan bermain di UEFA Champions League (kompetisi antarklub di Eropa) pada 2020 dan hanya cukup membayar denda sebesar €10 juta (±Rp162,5 Miliar) kepada Pengadilan Arbitrase Olahraga. Bahkan Lord Pannick juga pernah menangani kasus Boris Johnson (mantan Perdana Menteri Inggris) dan pemuka lainnya.

Baca Juga: Sesimpel Ini Menakar Kerugian Batalnya Pildun U-20 Indonesia

Apa Sanksi yang Bisa Di dapat Man. City?

Lalu, apakah kedepannya Man. City hanya akan di sanksi denda saja? Tidak ada yang tahu pasti untuk saat ini hingga pada vonis akhir. Tetapi setidaknya menurut peraturan dari Premier League, sanksi akan di jatuhkan seperti: 

  • Larangan bermain di liga
  • Pengurangan poin
  • Re-match pada pertandingan yang di anggap bermasalah
  • Pembayaran denda / kompensasi
  • Larangan pendaftaran pemain
  • Atau bahkan di keluarkan dari liga!

Setidaknya beginilah kondisi persaingan gelar apabila terjadi sanksi Man. City di keluarkan dari Liga Inggris:

Imagen del artículo:Klasemen Premier League Tanpa Manchester City: Arsenal di Puncak dengan Keunggulan 11 Poin!

Kembali lagi, aturan Financial Fair Play sangat penting bagi semua klub untuk menjaga keberlangsungan kesehatan finansial mereka. Maka dari itu, sanksi yang di berikan juga tegas agar tidak ‘menjangkiti’ klub lainnya. Jadi, bagaimana kelanjutan sanksi financial fair play man. city? We’ll see together 🙂

Sumber: https://onefootball.com/id/berita/langgar-financial-fair-play-man-city-terancam-8-sanksi-serius-36751394

Penulis:

Kategori: Bisnis

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Link berhasil disalin