
Akhir-akhir ini, banyak perusahaan big tech memutuskan mengurangi jumlah karyawannya alias PHK besar-besaran. Terbaru, FedEx juga diketahui menambah daftar panjang perusahaan global yang mengambil keputusan ini dengan mengurangi 10% pekerjanya.
Lalu Kenapa semua serentak melakukan PHK ya?
Total Jumlah PHK
Setidaknya berikut beberapa start-up hingga global tech yang melakukan PHK sejak pertengahan tahun lalu hingga awal 2023.
Perusahaan | Jumlah | |
Amazon | 18.000 | |
Alphabet – Google | Alphabet:12.000 Google: 1.845 | |
Meta | 11.000 | |
Microsoft | 10.000 | |
Goldman Sach | 3.200 | |
Coinbase | 950 | |
Blackrock | 500 | |
3M | 2.500 | |
Ford | 3.200 | |
Vox Media | 130 | |
Salesforce | 7.000 | |
Hasbro | 1.000 | |
IBM | 3.900 | |
PayPal | 2.000 | |
Shopee | 187 | |
3.700 | ||
GoTo | 1.300 |
Sumber: detikfinance dan berbagai sumber lainnya
Ternyata Total lebih dari 70 ribu pekerja! Kira-kira apa penyebabnya?
Prediksi yang Keliru
Kemudian setelah pandemi, situasi ekonomi global serba tidak pasti. Pada akhirnya Banyak perusahaan “kaget” bahwa peralihan minat konsumen ke system offline sangat cepat.
Tingginya income akibat lonjakan ekonomi digital membuat banyak perusahaan agresif menambah jumlah pegawai dalam 2 tahun terakhir. Akibatnya, saat terjadi perlambatan bahkan penurunan income, rasio pendapatan per pegawai ikut merosot tajam.
Dorongan Social Proof
Salah satu penyebab masifnya rekrutmen dan layoff bisa jadi karena FOMO (fear of missing out) atau takut ketinggalan momentum. Saat semua serba bias, social proof bekerja, yaitu dengan mengikuti apa yang dilakukan big tech lainnya.
Desakan Investor untuk PHK
Hal ini bisa dilihat sebagai upaya menekan cost karyawan agar profitabilitas dan kinerja saham membaik.
Kemudian Christopher Hohn, pemilik saham senilai hampir US$6 Miliar (Rp90 triliun) di Alphabet mendesak Pichai melakukan PHK lebih banyak. Ternyata Menurutnya, basis biaya Alphabet, jumlah serta biaya pekerja terlalu tinggi.
Bahkan Kompensasi rata-rata untuk karyawan Alphabet mencapai US$295.884 atau setara Rp4,4 Miliar. Sehingga Jumlah ini lebih tinggi 67% dari pesaingnya Microsoft dan 153% dari 20 perusahaan teknologi terbesar di AS.
Persaingan yang Ketat
Kehadiran AI juga menjadi ancaman. Kemudian Bagi Alphabet sendiri, pendapatan iklan YouTube merosot 2% dari US$7,2% Miliar sejak kuartal III 2022 dan penurunan laba hampir 30% menjadi US$13,9 Miliar atau Rp216,8 triliun (kurs Rp15.600).
Hal yang sama juga terjadi pada Microsoft. Penjualannya hanya naik 11% setara Rp781,56 triliun dan menjadi pertumbuhan income paling lambat 5 tahun terakhir.
Nah dibalik banyaknya alasan tersebut, kamu kepo juga ngga sih berapa pesangon yang diterima?
Besarnya Pesangon
Berikut beberapa perusahaan dan besarnya pesangon yang ditawarkan.
Pertama, Microsoft | US$1,2 Miliar atau Rp18 Triliun |
Kedua, Meta | 16 pekan gaji ditambah 2 pekan gaji untuk setiap tahun masa kerja. |
Ketiga, Amazon | gaji dan tunjangan penuh selama 60 hari dengan paket pesangon berdasarkan masa kerja. |
16 pekan gaji ditambah 2 pekan gaji untuk setiap tahun masa kerja. | |
1 bulan gaji | |
Terakhir, GoTo | Tambahan 1 bulan gaji dan kompensasi pengganti periode pemberitahuan (notice in-lieu). |
Lalu Menurut kalian, siapa yang pesangonnya paling besar?
Akhir Kata dari PHK yang Terjadi
“The next day after I got fired, literally the next day, I started a new company”
– Michael Bloomberg
Berikut Sumber:
https://www.liputan6.com/bisnis/read/4750566/kemnaker-72983-pekerja-kena-phk-selama-pandemi-covid-19