Sesimpel Ini Kisah Pialang Saham Di Film The Wolf Of Wall Street

Ternyata film ini di angkat dari kisah nyata loh. Jadi ada anak muda 22 tahunan yang cari peruntungan sebagai pialang saham di Wall Street. Anak muda ini tuh bakal jadi tokoh utama, namanya Jordan Belfort (Leonardo diCaprio). Jordan ini akhirnya kerja jadi pialang saham atau broker, yaitu perantara jual dan beli saham di pasar modal. 

Akibat Tragedi Black Monday

Dengan kemampuan yang selalu di asah, akhirnya Jordan sukses jadi pialang saham. Tapi tragedi Black Monday (19 Oktober 1987)  mengubah segalanya. Jordan kena PHK gara-gara saham terbesar tiba-tiba ambruk.

Tapi dengan kemampuan berbicaranya, Jordan bisa di terima di perusahaan pialang saham & langsung dapet dana investasi sebesar 2 ribu dollar. Kalau di rupiahin di jaman dulu, pasti besar banget.

Mengenal Tragedi Black Monday

Apa sih yang terjadi di Black Monday? Saham Dow Jones Industrial Average (DJIA) mengalami penurunan 508 poin atau setara 22,6% dalam sehari. Dampaknya dalam 1 bulan, sebagian besar bursa utama turun > 20%. 

FYI, Black Monday yang di bahas ini tuh yang di 19 Oktober 1987 ya. Soalnya krisis saham 28 Oktober 1929 juga di sebut Black Monday.

Kok bisa ada tragedi Black Monday? 

Bull market (kondisi pasar keuangan ketika harga meningkat) terlambat di koreksi selama 5 tahun. Lima tahun yang lalu, nilai DJIA meningkat > 3 kali lipat. 

Pasar di seluruh dunia juga hanya bisa melakukan perdagangan secara terbatas karena komputer menangani banyak pesanan tapi teknologi saat itu belum secanggih sekarang.

Investor resah karena Kuwait dan Iran yang mengancam akan mengganggu pasokan minyak.

Stratton Oakmont Berkembang Pesat

Singkat cerita, Jordan pun keluar dari perusahaannya dan membentuk perusahaan sendiri dengan nama Stratton Oakmont. Walaupun staffnya tidak punya latar belakang keuangan, tapi perusahaan terus berkembang hingga punya > 100 karyawan. 

FYI, perusahaan Jordan cenderung memilih saham gorengan yang lebih volatile dan mudah dapat keuntungan cepat dan besar.

Titik Kehancuran…

Akibat keserakahan, Jordan menjanjikan return investasi besar ke nasabahnya namun kemudian mengambil dana nasabah tersebut. Akhirnya Jordan terlibat kasus kejahatan & pencucian uang yang membuat dia di buru pemerintah federal.

Pada tahun 1999, ia mengaku bersalah atas penipuan dan kejahatan sehubungan dengan manipulasi pasar saham dan menjalankan boiler room sebagai bagian dari penny-stock scam.

Perjuangannya menjadi broker saham yang kaya raya akhirnya selesai.

Kehidupan Setelah Penjara

Setelah dibebaskan dari penjara, Jordan Belfort diharuskan membayar 50% dari pendapatannya ke mantan investor yang ditipu.

Kini Belfort terus menjalankan bisnisnya sebagai motivator dan pembicara yang sukses berkat masa lalunya sebagai “penipu ulung”. 

Hidup kalian ga akan berhenti ketika kalian berbuat salah atau bahkan melakukan hal fatal. Selalu ada kesempatan kembali untuk jadi lebih baik dan sukses dengan cara yang lain.

Key Points:

  1. Hindari investasi yang menjanjikan return terlalu dahsyat untuk mencegah terjadinya investasi yang tidak sehat atau bodong.
  2. Jangan sampai cinta uang. Kalau udah cinta mati, kita akan rela melakukan apapun demi mengejar uang, bahkan merelakan kesehatan, keluarga, dan segalanya.
  3. Belajarlah untuk berkata cukup. Berapapun uang yang kita punya tidak akan pernah cukup kalau kita tidak bersyukur 

Fun Fact: Jordan Belfort yang asli juga ikut tampil di film ini loh. Utamanya jadi cameo pembawa acara yang mempersilakan dirinya sendiri buat ngasih materi sales trainer.

Sumber:

Penulis:

Kategori: Keuangan

Join the Conversation

1 Comment

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Link berhasil disalin