Sesimpel Ini Kulik Isu Redenominasi Rupiah

Akhir-akhir ini banyak beredar info tentang redenominasi atau penyederhanaan nilai mata uang rupiah.. Tapi yang di sederhanakan jumlah angkanya aja ya, bukan nilai tukarnya.

Misalnya uang Rp.100.000, setelah di terapkan redenominasi maka tiga angka di belakang akan hilang menjadi Rp.100 aja.

Ternyata Redenominasi Rupiah Tidak Di lakukan Dalam Waktu Dekat

Apakah benar BI akan menerapkan redenominasi dalam waktu dekat?

Sebenarnya wacana ini sudah bergulir sejak 2010 lalu saat Bank Indonesia (BI) masih di pimpin oleh Darmin Nasution. Namun pada tahun ini beritanya kembali mencuat.

BI menyatakan bahwa implementasi redenominasi masih perlu melihat momentum yang tepat dan belum di lakukan dalam waktu dekat.

Pertimbangan Bank Indonesia

Bank Indonesia menjelaskan ada beberapa hal yang perlu di pertimbangkan sebelum menerapkan redenominasi

  • Pertama, kondisi makroekonomi yang sedang bagus
  • Kedua, kondisi moneter dan sistem keuangan yang stabil
  • Ketiga, kondisi sosial politik yang kondusif

Tujuan Utama Redenominasi Rupiah

Penyederhanaan mata uang ini bertujuan untuk memudahkan sistem pencatatan keuangan agar lebih efisien dan efektif. Selain itu, tujuan redenominasi ini juga di harapkan dapat meningkatkan citra dan kredibilitas mata uang Indonesia di mata dunia Internasional.

Dampak Risiko Negatif

Meskipun kelihatannya redenominasi ini punya manfaat yang signifikan, tapi masih banyak keresahan dari penerapan redenominasi ini. Salah satunya potensi inflasi dengan alasan menaikkan harga tersebut karena pembulatan harga ke atas secara berlebihan.

Negara yang Sukses Menerapkan Redenominasi Rupiah

Bukan hanya Indonesia yang memiliki rencana redenominasi ini, tapi beberapa negara bahkan sudah menerapkannya, salah satunya Turki.
Turki menerapkan redenominasi pada tahun 2005. Saat itu, Turki mengkonversi mata uang lamanya dengan menghilangkan 6 angka nol di belakang. Prosesnya berlangsung selama 7 tahun. Selama tahap redenominasi, keadaan perekonomian tetap terjaga. Inflasi Turki pada tahun 2005 sampai dengan tahun 2009 juga tetap stabil di kisaran 8-9%.

Negara yang Gagal Menerapkan Redenominasi Rupiah

Selain negara yang sukses, pasti ada juga negara yang merasakan kegagalan dari penerapan redenominasi ini. Biasanya penyebab kegagalan karena di lakukan bukan di waktu yang tepat dan pada kondisi ekonomi yang belum stabil.

Contohnya Korea Selatan pada tahun 2009, yang memenggal nilai mata uang won dari 100 won menjadi 1 won. Kegagalannya di sebabkan oleh stok mata uang baru yang terbatas.

Kesimpulan

Redenominasi rupiah akan membuat mata uang kita naik kelas, menghindari salah penyebutan ribuan triliun, mempermudah perhitungan, serta menghemat kertas dan tinta. Hanya saja pelaksanaannya butuh momentum yang tepat.

Menurut kalian setuju ga dengan penerapan redenominasi ini? 

Sumber:

Penulis:

Kategori: Keuangan

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Link berhasil disalin