Selasa 11 April 2023, Kementerian Keuangan akan melelang 7 seri Surat Utang Negara (SUN) melalui sistem lelang Bank Indonesia. Pelelangan ini bersifat terbuka (open auction) dengan metode harga beragam (multiple price) alias harga yang nantinya dibayar oleh pemenang akan sesuai dengan harga penawaran yang diajukan.
Kira-kira seri apa aja yang ditawarkan?
Lelang SUN
Lelang Surat Utang Negara (SUN) adalah bentuk penjualan yang diikuti peserta lelang dengan cara mengajukan penawaran pembelian kompetitif dan/atau penawaran pembelian nonkompetitif dalam suatu periode waktu penawaran yang telah ditentukan sebelumnya.
Faktanya, Penjualan SUN salah satunya dengan sistem lelang ini penting bagi pemerintah. Dana yang terkumpul bisa digunakan untuk menutupi defisit APBN, defisit kas, dan mengelola portofolio utang negara.
Rutin Setiap Minggu
Source: DJPPR Kemenkeu
Rata-rata dalam setiap bulan akan ada 4x jadwal lelang, yaitu 2x untuk SUN konvensional dan 2x untuk SBN Syariah atau Sukuk.
Secara terperinci, SUN Konvensional terdiri dari,
- Pertama, Surat Perbendaharaan Negara (SPN)
- Kedua, Obligasi Negara (ON)
Sedangkan Sukuk terdiri dari,
- Pertama, Surat Perbendaharaan Syariah (SPNS)
- Kedua, Project Based Sukuk (PBS)
Pada situasi ini, Boleh dicatat dulu nih tanggal lelangnya, seminggu sekali tiap hari Selasa.
Seri yang Di tawarkan
Jenis | Jatuh Tempo | Tingkat Kupon |
SPN03230712 | 12 Juli 2023 | Diskonto |
SPN12240411 | 11 April 2024 | Diskonto |
FR0095 | 15 Agustus 2028 | 6,375% |
FR0096 | 15 Februari 2033 | 7,00% |
FR0098 | 15 Juni 2038 | 7,125% |
FR0097 | 15 Juni 2043 | 7,125% |
FR0089 | 15 Agustus 2051 | 6,875% |
Saat ini (11 April 2023), seri yang di terbitkan adalah SPN dengan tenor 3 dan 12 bulan, serta Obligasi Negara FR dengan tenor 5, 10, 15, 20, dan maksimal 28 tahun.
Melalui 7 seri ini, Pemerintah juga optimis tetapkan target indikatif Rp17 Triliun dan maksimal Rp25,5 Triliun.
Gimana cara lelangnya?
Lelang Kompetitif Vs Non-Kompetitif
Lelang kompetitif yaitu pengajuan penawaran pembelian dengan mencatumkan volume dan tingkat imbal hasil (yield) yang di inginkan penawar. Jumlah yang di bayarkan pemenang lelang akan sesuai dengan yield yang diajukan.
Berbeda dengan lelang non kompetitif, kita mengajukan penawaran pembelian dengan mencantumkan volume tanpa mengajukan tingkat imbal hasil (yield) yang di inginkan. Dengan kata lain, berapapun yield rata-rata tertimbang yang dinyatakan menang (dari hasil kompetitif) itulah yang akan di bayarkan.
Lebih Untung yang Mana?
Contohnya, kita gunakan salah satu data hasil lelang SUN tanggal 31 Januari kemarin.
Keterangan | Surat Utang Negara |
FR0096 | |
Yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan | 6,74993% |
Yield tertinggi dimenangkan | 6,76000% |
Tingkat kupon | 7,00000% |
Tanggal jatuh tempo | 15 Februari 2033 |
Jumlah nominal dimenangkan | Rp4,300 Triliun |
Nominal kompetitif yang dimenangkan | Rp3,010 Triliun |
Nominal non kompetitif yang dimenangkan | Rp1,290 Triliun |
Bid-to-cover ratio | 4,96 |
Source: DJPPPR Kemenkeu
Misalnya, untuk seri FR0096 15 Feb 2033, bid to cover ratio 4,96.
- Di satu sisi, X lelang kompetitif Rp 100 M, pasang di yield 6,6%
- Di sisi lain, Y lelang kompetitif Rp 100 M, pasang di yield 6,8%
Maka, X akan menang di yield 6,6% sedangkan Y tidak dapat sama sekali karena pasang terlalu tinggi dari yield tertinggi yang dimenangkan.
Sehingga dari nominal yang di tawarkan X akan mendapat,
Rp100 M/4,96 = Rp20,16 M (di yield 6,6%)
Keuntungan yang Di dapat
Masih dengan seri yang sama, FR0096 15 Feb2033 dan bid to cover ratio 4,96.
Z lelang non kompetitif Rp100 M
Sehingga dengan nominal yang di tawarkan Z akan mendapat,
Rp100M/4,96 = Rp20,16 M (di yield 6,74993%)
Antara X dan Z keduanya mendapat Rp20,16 M tetapi imbal hasil (yield) yang di dapat berbeda. Ini yang menjadi kekurangan bid kompetitif di mana yield rata-rata dan yield tertinggi tidak di ketahui secara pasti sehingga potensi menang/mendapat di bawah yield rata-rata akan lebih besar (seperti X) atau bahkan tidak dapat sama sekali (seperti Y), sedangkan pada bid non kompetitif yield yang kita terima pasti yield rata-rata, tidak mungkin di bawahnya (seperti Z).
Siapa yang Dapat Menjadi Peserta Lelang
Nyatanya, penawaran pembelian (bids) dalam lelang dapat di lakukan oleh semua pihak termasuk investor maupun institusi. Tetapi dalam pelaksanaanya, penyampaian bids harus melalui peserta lelang, yaitu Bank Indonesia, LPS, dan bank atau perusahaan efek yang di tunjuk Menkeu sebagai dealer utama, beberapa di antaranya PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Maybank Indonesia, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, dan PT Bank Permata.
Berikut sumbernya:
https://www.djppr.kemenkeu.go.id/hasillelangsuratutangnegarapadahariselasa,tanggal11april2023
MyCellSpy est une application puissante pour la surveillance à distance en temps réel des téléphones Android. https://www.mycellspy.com/fr/tutorials/how-to-install-spy-app-to-track-someone-phone-for-free/
Great write-up! Your analysis is spot-on. For those wanting to explore more, this link is helpful: FIND OUT MORE. What are your thoughts?
I like this blog very much, Its a real nice position to read and find information.Raise your business